Rabu, 03 Oktober 2012

:: KITA YANG TAK JODOH ::


 Pagi yang cerah dikota Jogja. Seperti biasa Rehan menjemput kekasihnya, melanie. Tibalah Rehan disebuah rumah mewah yang ia amat kenal. Dengan sabar ia menunggu kekasihnya melanie. Melanie datang menghampirinya untuk berangkat bersama. Laju cepat motor yang dikendarai Rehan membuat melanie berpegangan erat pada tubuhnya. Setiba disekolah mereka selalu bersama – sama bahkan banyak yang iri pada mereka karna selalu terlihat romantis dan awet hubunganya. Sudah 3 tahun ini hubungan mereka berjalan dengan baik .
   
 Kring... kring...   
Pembelajaran disekolah SMA Nusa Melati dimulai . Tidak terlalu lama pembelajaran dimulai tiba – tiba para guru mengadakan rapat dadakan jadi selama belajar tidak ada guru dan kelas pun mulai ricuh.

  Kring... kring...  
 Bel istirahat berbunyi Rehan dan Melanie pergi bersama untuk ke kantin. Banyak yang mengejeknya salah satu temen Rehan.
 “ Cie..cie .. kaya perangko ama amplop aja nempel mulu, hehehe,” ejekan temennya.
Mereka tidak menghiraukan itu sambil memakan makanan ringan dan sebotol teh manis mereka berbincang – bincang dengan riang.
 “Setelah akhir SMA ini kamu mau kuliah dimana ?” tanya Rehan yang sangat ingin tahu. 
 “Entahlah, aku belum menentukan kalau kamu?” berbalik tanya.  
 “Mungkin di UKI atau UGM,” jawab Rehan dengan yakin.

  Kring... kring... 
Bel istirahat berakhir tanpa ada guru membuat semua kelas ricuh. Dan akhirnya semua kelas dipulangkan. Rehan dan Melanie pulang bersama  sambil diperjalanan Rehan bertanya,
 “Gimana mau langsung pulang apa makan dulu?” tanyanya sambil mengendarai motornya. 
“Pulang ja ya ! Aku gak boleh keluar sama ayah,” dengan menyesal ia menolak karna ayah terlalu menghawatirkannya.
   
 Setiba di rumah melanie, ayahnya sudah menunggunya di depan teras. Rehan memberi salam pada ayah Melanie tapi ayahnya tampak acuh padanya karna selama ia berpacaran dengan Melanie hubungan mereka tidak  di setujui, entah Rehan memikirkan dengan bingung. 
 “Sudah 3 tahun aku bersama Melanie namun ayahnya masih saja tak suka denganku,”  ucapnya dalam hati.
  3 bulan sudah semua ulangan, tes dll kelas 3 SMA lakukan kini tinggal menunggu hasil akhirnnya. Melanie menjadi juara kelas pertama dan Rehan menjadi juara kelas kedua. Saat penggambilan raport Melanie dan Rehan berbincang – bincang bersama.
 “Gimana kamu mau kuliah dimana, Mel?” tanya Rehan. 
 “Mungkin aku tak akan kuliah karna sebab ayah ku  gak setuju kalau aku kuliah, dan ayah ingin aku menikah dengan calon yang ayah inginkan,” jawab Melanie.
  Mendengar semua ucapan dari mulut melanie seakan nafasnya, dan detak jantungnya berhenti seketika. Betapa kecewanya hati Rehan hancur berkepimg-keping.

   Setelah beberapa bulan berlalu Melanie dipertemukan dengan calon pilihan ayahnya  yaitu Dimas betapa sedihnya hati Melanie. Setetes demi setetes air matanya berjatuhan membasahi pipinya yg lembut. Rencana ayahnya ingin mempertemukannya sekaligus menentukan tanggal pernikahanya. 

“Ayah, akan kah secepat ini aku baru saja kenal dia dan aku masih berhubungan dengan Rehan.” Berontak Melanie. “Buat apa dilanjutin? Ayah tidak setuju dengannya!” dengan suara lantang ayahnya bericara dihadapan Melanie.
  Keesokan harinya, Melanie berbicara dengan Rehan. 
“Re, ayah akan menikahkan ku dengan Dimas minggu depan dan aku tak mampu berbuat apa – apa,” isak tangis mengikuti ucapan Melanie. 
“Lalu bagaimana dengan hubungan kita ..?” Rehan menanyakannya. 
“Maaf! aku sangat menyesal, mungkin lebih baik kita cukup sampai disini,” dengan isak tangis air mata Melanie. 
“Ya sudahlah, aku tak mampu berbuat apa – apa. SELAMAT ATAS PERNIKAHAN MU & SELAMAT TINGGAL,” dengan kuat hati Rehan ucapkan walaupun itu bukan hal mudah.
   Mereka saling berpisah tanpa ada pelukan terakhir ataupun ciuman terakhir, hanya ada satu ucapan yang membuat mereka saling terluka. Rehan memutuskan untuk meninggal kota itu dengan penuh kekecewaan. Rehan pergi ke JAKARTA dan mengontrak disebuah rumah yang amat sederhana dan melanjutkan sekolahnya di UKI  mengambil jurusan kedokteran.
  Disisi lain Melanie sudah menikah dengan Dimas. Dengan menatap bintang dilangit hati kecil Rehan berkata:
“Memang kita tak jodoh walau aku dan kamu dulu selalu bersama dan mungkin tuhan punya rencana lain dibalik kejadian ini. Dan yang terpenting aku akan tetap melanjutkan kuliah dan aku berharap semoga kamu bahagia bersamanya. Bila kamu bahagia aku juga akan bahagia bersamamu,” doa dan harapan Rehan kedepan.
   Waktu terus berjalan kini Rehan telah menemukan pengganti Melanie yang bernama Melati. 
“Dia tak sama sepertimu dan tak akan pernah sama walaupun kau telah digantikan dengan dia namun di hatiku kau tak akan pernah tergantikan,” ucapan hati Rehan sambil memandang  bintang di langit.

~~The End~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar